"Kejahatan Tidak Dapat Mengalahkan
Kuasa dan Kebaikan Allah."
Saudara-saudari terkasih, tidak semua orang dapat menerima dan mengakui perbuatan baik dari orang lain. Bahkan ada orang yang ingin menjatuhkan orang lain karena faktor iri hati. Sekalipun demikian, sebesar apapun kejahatan tidak akan pernah mengalahkan kebaikan dan kebenaran. Bacaan Injil pada hari ini menegaskan dan meyakinkan kita bahwa Yesus, Sang Kebenaran berkuasa dan menang atas kejahatan setan.
Setan
tahu dengan benar bahwa Yesus bukanlah manusia biasa, melainkan Anak Allah.
Oleh karena itu, ia berkata kepada Yesus, “Apa urusan-Mu dengan kami, hai
Anak Allah? Setan sungguh mengenal pribadi Yesus sehingga ia menyapa Yesus dengan sebutan “Anak Allah.” Setan pun menyadari bahwa ia kecil dan tak
berdaya di hadapan Yesus yang memiliki kekuatan dan kuasa yang sangat besar. Ia bertanya kepada Yesus, “Adakah Engkau datang kemari untuk menyiksa kami sebelum
waktunya?”
Sadar akan begitu besar kuasa dan kekuatan Yesus, maka setan meminta
kepada Yesus untuk memindahkan mereka ke dalam kawanan babi. Kata setan kepada
Yesus, “Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi
itu.” Oleh karena itu, Yesus berkata kepada setan, “Pergilah!” Lalu keluarlah
setan-setan dari orang-orang yang dirasuki dan masuk ke dalam babi-babi, dan
babi-babi itu terjun dari tepi jurang ke danau dan mati di dalam air.
Sebagai Anak Allah, Yesus berkuasa atas langit dan bumi. Yesus datang ke dunia bukan untuk melawan setan, karena Ia lebih berkuasa atas setan, dan segala kejahatan duniawi tahkluk di bawah-Nya. Misi Yesus ialah
mewartakan Kerajaan Allah. Ia hadir di dunia pertama-tama untuk membawa damai,
kebaikan, kebenaran, kasih, dan pengharapan bagi seluruh dunia.
Setelah mendengar bahwa Yesus mengusir setan, orang-orang Gadara menjumpai Yesus dan mendesak supaya Yesus meninggalkan daerah mereka. Akan tetapi penolakan tidak menghalangi "Visi Kerajaan Allah" yang dijalankan oleh Yesus dalam kata dan perbuatan-Nya. Tak satu pun kejahatan dapat mengalahkan Yesus.
Kita hendaknya senantiasa menyadari dan menerima kenyataan bahwa kita tidak akan pernah luput dari gangguan kejahatan. Hal itu bisa muncul dari dalam keluarga kita sendiri, saudara-saudari kita, kenalan di tempat kerja, dan dimana saja kita berada. Akan tetapi kita harus dekat dan belajar dari Yesus yaitu selalu berbuat baik di dalam hidup. Kita percaya bahwa di dalam Yesus, kita memperoleh kekuatan dan berkat yang tak dapat dikalahkan oleh kekuatan jahat apapun. Tuhan memberkati kita sekalian, amen.
Posting Komentar untuk "Renungan Harian – Minggu Biasa XIII; Rabu, 2 Juli 2025 (Bac. I. Kej. 21:5.8-20; Bac. Injil. Mat. 8:28-34)"