Renungan Harian – Pekan Biasa XV Kamis, 17 Juli 2025 (Bac. I. Kel. 3:13-20; Bac. Injil. Mat. 11:28-30)

"Lemah lembut dan rendah hati"

Saudara-saudari terkasih, hidup kita bagaikan perahu yang sedang berlayar. Kita pasti mengalami gelombang pengalaman suka dan duka di dalam hidup. Pengalaman suka-duka sebagai suami-isteri dalam menjalani bahtera keluarga, sebagai orang tua dalam mendidik dan membesarkan anak-anak di rumah, sebagai pendidik yang mendidik anak-anak di sekolah, sebagai pemimpin gereja yang melayani umat, sebagai pemimpin masyarakat yang memimpin rakyat, dan sebagainya.

Pengalaman suka-duka terkadang membuat kita menjadi pribadi yang survive terhadap situasi, namun tak jarang membuat kita pun pesimis, menyerah dan putus asah di dalam hidup. Kesulitan kita dalam menghadapi pasangan, atau anak-anak, siswa-siswi, atau umat, dan masyarakat terkadang membuat kita marah, kecewa, dan mundur dari tugas dan peran kita.

Yesus mengundang kita untuk datang kepada-Nya dan belajar dari pada-Nya. Yesus berkata, "Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu." Yesus berjanji akan memberi kelegaan kepada kita, asalkan kita mengikuti undangan-Nya yaitu datang dan berserah diri kepada Yesus.

Beban kita terasa berat ketika kita hanya mengandalkan kekuatan kita semata. Sebaliknya, beban hidup kita akan menjadi ringan, jika kita datang kepada Yesus dan belajar dari pada-Nya. Yesus berkata, "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, sebab Aku ini lemah lembut dan rendah hati." Kita belajar untuk menjadi pribadi yang lemah lembut dan rendah hati seperti Yesus.

Marilah kita menjadi pribadi-pribadi yang lemah lembut dan rendah hati. Dengan memiliki kualitas lemah lembut dan rendah hati seperti Yesus, maka kita tidak hanya mampu untuk memikul salib pengalaman hidup kita, namun kita pun akan mengalami kelegaan. Dengan demikian, salib kehidupan bukanlah sebuah penderitaan, melainkan sebuah lambang kemuliaan, yang dapat diterima, disyukuri, dipikul, dan dihayati dengan penuh kelegaan. Tuhan memberkati kita sekalian, amen.