"Hati Kudus Yesus" Senantiasa Bersemayam di Hati Masyarakat Tanimbar (Yamdena, Seira-Larat, dan Fordata)



"Injil Sungguh Mengakar di Dalam Budaya, dan 
Budaya Senantiasa Diterangi oleh Injil. 
Melalui Budaya, Injil semakin meresap 
dan menyatu dengan dunia, dan melalui Injil, 
Budaya memperoleh dasar dan pijakan yang kokoh."


(Tanimbar-Agats, Papua Selatan) – Masyarakat Suku Tanimbar yang berdomisili di Kabupaten Asmat merayakan Penutupan Bulan Hati Kudus Yesus. Baik umat Katolik maupun Protestan turut hadir dan berpartisipasi memeriahkan acara ini. Ada umat Katolik maupun Protestan yang berasal dari Pulau Yamdena pesisir Timur, pesisir Barat yang mencakup Seira dan Larat, dan dari pula Fordata. Sepanjang satu bulan penuh yakni pada bulan Juni, umat suku Tanimbar yang terbentuk dalam beberapa kerukunan, berdevosi kepada Hati Kudus Yesus dan berziarah bersama Arca Hati Kudus Yesus mengunjungi perwakilan rumah dari setiap kerukunan. Ada misa bersama maupun penghormatan khusus kepada Hati Kudus Yesus melalui doa batin, serta tarian-tarian penyembahan dengan nuansa lagu-lagu khas suku Tanimbar. 




Senin, 30 Juni 2025, tepatnya pukul 18.00 WIT, diadakan penutupan Bulan Hati Kudus yang bertempat di gedung aula SMP YPPK St. Yohanes Pemandi Agats. RD. Innocentius Rettobjaan pun diundang dan turut menghadiri acara ini sebagai Pastor Paroki Kristus Raja Mbait (Kota Agats), sekaligus sebagai Vikjen Keuskupan Agats mewakili Bapa Uskup, serta seluruh Pastores dan Petugas Pastoral Keuskupan Agats. Perayaan penutupan Bulan Hati Kudus ini dikemas dalam beberapa acara yatu: 1) Misa Kudus, 2) Sambutan dan Makan Bersama, dan 3) Penyembahan kepada Hati Kudus Yesus. 

Misa Kudus yang dipimpin oleh Selebran, RD. Elieser Duganata dan Konselebran, RD. Ambrosius Bille turut dimeriahkan oleh nyanyian koor dan tarian Tanimbar. Selain itu, doa umat didoakan dalam bahasa Tanimbar, serta tarian persembahan dari anak-anak SEKAMI dan Remaja asal Tanimbar turut menyemarakan perayaan liturgi. Suasana malam penutupan bulan Hati Kudus menghadirkan kembali memori dan kenangan semua orang yang hadir dalam acara, khususnya masyarakat Tanimbar akan budaya, adat, daerah dan kampung halamannya di Tanimbar. Hal ini memperlihatkan bahwa Injil sungguh-sungguh mengakar dalam Budaya, dan Budaya senantiasa diterangi oleh Injil.
Di samping itu, Penutupan bulan Hati Kudus mempersatukan dan mempererat tali persaudaraan di antara masyarakat Tanimbar yang berdomisili di Kabupaten Asmat, Papua Selatan. Melaluinya, setiap orang Tanimbar saling mengenal satu sama lain, serta saling membangun rasa keakraban dan kekeluargaan. Semoga di dalam keseharian hidup, baik di dalam keluarga, maupun dalam kelompok HKT (Himpunan Keluarga Tanimbar), orang Tanimbar selalu berdoa dan memohon, “Tuhan, jadikanlah hatiku dan hati kami, seperti hati-Mu.” 

Dengan demikian, Hati Kudus Yesus selalu ada di dalam hati sanubari setiap pribadi orang Tanimbar dan orang Tanimbar pun selalu mencintai Hati Kudus Yesus, menyebarkan serta mewartakan cinta Hati Kudus Yesus kemana-mana lewat cara berpikir, tutur kata, dan tindak-tanduk yang ditandai oleh sikap saling mengampuni bukan mendendam, solider dengan sesama yang menderita bukan memikirkan diri sendiri, berbelarasa bukan egois, peka terhadap kebutuhan sesama bukan fanatisme, membawa damai bukan perselisihan, persatuan bukan perpecahan, dan kasih bukan iri hati. Hidup yang benar-benar bersumber dari Hati Kudus Yesus, akan membuat orang Tanimbar dapat selalu menghadirkan sukacita kepada sesama baik di dalam keluarga, gereja, maupun masyarakat.



Posting Komentar untuk ""Hati Kudus Yesus" Senantiasa Bersemayam di Hati Masyarakat Tanimbar (Yamdena, Seira-Larat, dan Fordata)"