"Yang Kukehendaki adalah belas kasih dan bukan persembahan"
Saudara-saudari terkasih, apakah kita pernah disalahkan oleh orang lain? Atau kita pernah dinilai oleh orang lain? Atau apakah kita bahkan pernah dihukum oleh orang lain? Kita sendirilah yang bisa mengenalnya. Jika kita mengalaminya, maka tenanglah, kita tidak sendirian dan jangan takut. Yesus pun mengalamainya sama seperti kita.
Orang-orang Farisi ingin untuk mencari kesalahan Yesus dan mau menghukum-Nya. Ketika melihat para murid yang sedang berjalan bersama Yesus sambil memetik gandum, mereka berkata kepada Yesus, "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat." Tetapi Yesus menjawab mereka katanya, "Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya lapar? Ia masuk ke Bait Allah dan makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam kepala? Demikian pula pada hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di Bait Allah, namun tidak bersalah?
Kita diajak oleh Yesus untuk berubah di dalam hidup. Janganlah kita menilai, menjatuhkan, menyalahkan, bahkan menghukum orang hanya karena faktor iri hati, dengki, dan balas dendam. Demikian pula, janganlah kita menggunakan aturan dan hukum sebagai satu-satunya dasar untuk menghambat perjalanan hidup sesama, mematikan harapan masa depan sesama, serta membuat mereka tidak berkembang.
Belajarlah dari Yesus untuk senantiasa mengedepankan belas kasih kepada sesama. Yesus berkata, "Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan." Jika kita memiliki kasih, orang yang melakukan kesahalan apapun, kita masih bisa mengampuni dan memberi harapan kepadanya untuk bertumbuh dan berbuah di masa depan. Tuhan memberkati kita sekalian, amen
Posting Komentar untuk "Renungan Harian – Pekan Biasa XV; Jumat, 18 Juli 2025 (Bac. I. Kel. 11:10-12:14; Bac Injil. Mat 12:1-8)"