“Iman yang
sejati tidak menuntut tanda”
Saudara-saudari terkasih, kita pasti pernah mengalami
kesulitan di dalam hidup. Dulu atau sekarang, maupun di masa yang akan datang,
kita tidak bisa menghindar dari situasi kesulitan dan pergumulan. Kita mengalami
kehilangan orang yang disayangi, atau kegagalan dalam menempuh karier, dan
sebagainya.
Kesulitan dan tantangan tak jarang membuat kita bersungut-sungut
kepada Tuhan. Kita merasa kecewa bahkan mempertanyakan dimanakah Tuhan? Para
ahli Taurat dan Orang-orang Farisi melakukan hal yang sama. Mereka berkata
kepada Yesus, “Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu.”
Yesus berkata kepada mereka, “Angkatan yang jahat
dan tidak setia ini menuntut tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan
tanda selain tanda Nabi Yunus.” Yesus menyadarkan kita bahwa iman yang sejati merupakan
sebuah kepasrahan diri manusia yang total kepada Allah tanpa
pembuktian-pembuktian fisik atau lahiriah.
Serahkanlah diri kita seutuhnya ke dalam tangan
Tuhan dan percayalah bahwa Tuhan tidak akan pernah mengingkari janji-Nya untuk
menyertai kita. Jangan pernah kita mempertanyakan bahkan meragukan Tuhan,
karena Tuhan bukan obyek yang keberadaan-Nya harus dilihat dan dibuktikan.
Tuhan adalah kasih yang menyertai dan menyelamatkan kita semua, amen.
Posting Komentar untuk "Renungan Harian – Pekan Biasa XVI; Senin, 21 Juli 2025 (Bac. I. Kel. 14:5-18; Bac Injil. Mat. 12:38-42)"