Bacaan Pertama (Raja-Raja. 5:14-17); Bacaan Kedua (II Timotius. 2:8-13); Bacaan Injil (Lukas. 17:11-19)
“Bersyukurlah dalam segala hal”
Saudara-saudari terkasih, penderitaan
bukanlah jalan pemisah antara manusia dan Allah. Melalui penderitaan, Naaman
orang Siria mengalami anugerah pentahiran dari Allah. Dalam segala hal, ia
senantaisa percaya kepada Allah dan tidak pernah berpaling dari pada-Nya.
Dalam
bacaan Injil, sepuluh orang kusta disembuhkan oleh Yesus. Melalui rahmat
pentahiran, mereka tidak hanya dibebaskan dari belenggu penyakit fisik, namun
terlebih dari penyakit sosial. Mereka tidak lagi merasa dijauhi, tetapi mengalami
penerimaan dan pengakuan dari banyak
orang. Namun, hanya satu yakni seorang Samaria yang kembali kepada Yesus untuk
mengucap syukur.
Dengan
teladan hidupnya, Rasul Paulus menyadarkan kita akan panggilan kita sebagai
pengikut Kristus. Kita dipanggil untuk mewartakan Injil kepada semua orang, agar
mereka mengalami rahmat keselamatan baik secara fisik, sosial, maupun
spiritual. Karena pewartaannya, Paulus menderita. Namun, Sabda Allah yang
diwartakannya tidak akan pernah dilenyapkan.
Marilah
kita senantiasa mencari Tuhan tatkala kita berada dalam penderitaan. Demikian
pula hendaknya kita mengucap syukur kepada Allah yang selalu setia dan tak
pernah mengingkari dirinya untuk mengasihi kita. Semoga kita pun meneladani
Yesus agar hidup kita selalu dijalani dengan tindakan dan perbuatan baik demi keselamatan sesama berlandaskan pada iman akan Kristus yang
menderita, wafat, dan bangkit. Tuhan memberkati kita sekalian, amen.
Posting Komentar untuk "Renungan Harian - Minggu Biasa XXVIII; Minggu, 12 Oktober 2025"