Bacaan Pertama (Yunus. 4:1-11); Bacaan Injil (Lukas. 11:1-14)
"Tuhan, Engkaulah Allah Penyayang dan Pengasih "
Saudara-saudari
terkasih, Yunus berdoa kepada Allah, namun bukan dengan hati. Ia kesal dan
marah karena Allah mengampuni orang Niniwe. Yunus berdoa agar Tuhan mencabut nyawanya, karena lebih baik baginya mati dari pada
hidup. Namun Tuhan bertanya kepadanya, “Layakkah engkau marah?”
Dalam
Injil, Yesus berkata kepada para murid, “Bila kalian berdoa, katakanlah: Bapa,
dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu. Berilah kami setiap hari makanan
yang secukupnya, dan ampunilah kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah
kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.”
Kata-kata Yesus tertuju kepada kita semua sebagai para pengikut Kristus. Doa adalah momen perjumpaan dan dialog hati antara manusia dengan Bapa. Maka, janganlah menjadikan doa sebagai pelarian dan pelampiasan emosi belaka. Jadikanlah doa sebagai kebutuhan hakiki hidup kita.
Mengertikah aku sebuah doa yang sederhana, namun penuh arti? Yesus menunjukkan kepada kita betapa pentingnya kita terlebih dahulu menyapa Allah sebagai Bapa dan memuji kebesaran-Nya, serta memohon agar
Kerajaan dan kehendak-Nya sungguh terwujud di dunia seperti di surga. Setelah itu kita memohon rezeki
secukupnya dan memohon ampun dari Allah serta rahmat agar kita pun mampu mengampuni sesama. Kemudian kita memohon perlindungan dari Allah bagi diri kita dalam menghadapi segala tantangan dan cobaan hidup. Tuhan memberkati
kita sekalian, amen.
Posting Komentar untuk "Renungan Harian - Pekan Biasa XXVII; Rabu, 8 Oktober 2025"