Renungan Hari Minggu - Minggu, 29 Juni 2025

 


Hari Raya St. Petrus dan Paulus

(Bac. I. Kis. 12:1-11; Bac. II. 2 Tim 4:6-8.17-18;

Bac. Injil . Mat. 16:13-19)

Bapa-Ibu, Saudara-Saudari terkasih, di tengah situasi hidup sebagai tawanan penjara, Petrus melihat seorang Malaikat Tuhan berdiri di dekatnya, dan cahaya bersinar di dalam ruangan itu. Malaikat itu diutus oleh Allah untuk menyelamatkan Petrus dari belenggu sengsara di penjara. Pada awalnya, Petrus menyangka bahwa ia mengalami penglihatan. Setelah Malaikat menuntun Petrus untuk berhasil keluar melewati setiap lapisan pintu penjara, Petrus kemudian menyadari dirinya dan berkata, “Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh Malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes, serta dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi.” Melalui pengalaman Petrus, kita pun disadarkan bahwa dalam segala kesulitan hidup manusia, Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Ia selalu menolong dan menyelamatkan manusia.

Siapakah Tuhan? Dalam Injil, Yesus bertanya kepada para murid-Nya demikian, “Kata orang, siapakah Anak Manusia?” Jawab mereka, “ada yang mengatakan Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan Elia, ada pula yang mengatakan Yeremia, atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka demikian, ”Tetapi menurut kamu sendiri, siapakah Aku ini?” Maka Simon Petrus menjawab, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Melalui dialog Yesus dengan para murid teristimewa Simon Petrus, Yesus menghendaki agar para murid-Nya mengenal Dia bukan berdasarkan pendapat atau kata orang, melainkan dari diri sendiri. Oleh karena itu, ketika para murid menjawab siapakah Yesus menurut pendapat orang lain, Petrus justru memberikan jawaban yang benar dan meyakinkan. 

Mendengar jawaban dari Simon Petrus, Yesus lalu berkata, “berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang mengatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di Surga. Dan Aku berkata kepadamu, Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini, akan Kudirikan gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu Kiberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang lepaskan di dunia ini, akan terlepas di surga. Setelah dialog antara Yesus dengan Simon Petrus yang sungguh mengenal pribadi Yesus, Yesus memberikan wewenang kepada Petrus untuk menjadi batu karang, pemimpin Gereja. Selain itu, Petrus pun diberi tugas oleh Tuhan Yesus untuk menjaga kawanan domba yang adalah gereja yang satu, kudus, Katolik, dan apostolik. Hal ini membutuhkan kesetiaan dan ketekunan yang dilandasi oleh cinta tulus dari manusia kepada Allah.

Kesetiaan dan ketekunan dalam pelayanan adalah jalan menuju surga yaitu kehidupan abadi. Oleh karena itu Paulus dalam bacaan kedua mengatakan, “Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, hakim yang adil, pada harinya.” Paulus lebih lanjut mengatakan, “Tuhan akan melepaskan Daku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam kerajaan-Nya di surga.”

Pada pesta St. Petrus dan Paulus ini, kita diajak oleh Tuhan untuk setia menjadi rasul-rasul sebagaimana telah diteladankan oleh Petrus dan Paulus. Petrus adalah kepala Gereja, dan Paulus adalah pewarta dan penyebar Injil dimana-mana. Mari kita melepaskan diri dari segala macam keterikatan pada hal-hal duniawi yang membelenggu kita dalam penjara ketersesatan dosa. Sebaliknya kita berusaha untuk setia dan komitmen sebagai rasul-rasul Kristus. Dengan kesetiaan dan komitmen untuk menjadi saksi Kristus dan melayani umat Allah, kita sedang mempersiapkan diri untuk masuk dalam Kerajaan Abadi di surga. Alam maut tidak akan menguasai orang yang setia dan tekun melaksanakan sabda Tuhan. Tuhan memberkati kita semua, amen.

Posting Komentar untuk "Renungan Hari Minggu - Minggu, 29 Juni 2025"