![]() |
Saudara-Saudari terkasih, dalam Injil dikatakan,
seorang ahli Taurat datang dan berkata kepada Yesus demikian, “Guru, aku akan
mengikuti Engkau, kemana saja Engkau Pergi.” Akan tetapi Yesus berkata
kepadanya, “Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak
Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Pada saat yang
sama pula, salah seorang murid berkata kepada Yesus demikian, “Tuhan,
izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.” Tetapi Yesus berkata
kepadanya, “Ikutlah Aku, dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang
mati mereka.”
Kita disadarkan oleh Yesus tentang dua makna penting
dalam mengikuti Yesus. Pertama,
mengikuti Yesus pertama-tama bukan bertujuan untuk memenuhi kepentingan dan
kenyamanan diri. Kedua, mengikuti
Yesus berarti kita harus meninggalkan dan melepaskan segala-galanya. Kedua makna
ini hendak mengungkapkan kepada kita bahwa dalam mengikuti Yesus, kita harus
percaya dan menggantungkan seluruh diri dan hidup kita hanya kepada Yesus. Di
dalam Yesus, kita percaya bahwa kita memperoleh harta yang paling berharga.
Harta yang berharga itu bukan pertama-tama menyangkut kenyamanan dan kenikmatan
duniawi, melainkan hidup yang kekal. Tanda konkret di dunia bahwa kita sungguh
percaya dan menggantungkan seluruh diri dan hidup kita hanya kepada Yesus adalah kita tidak cemas dan
takut dengan hidup kita, kita berani berkorban demi kebaikan bersama, kita mampu menghadapi tantangan dalam setiap karya
dan pelayanan kita, dan kita selalu membawa berkat dan damai dari Tuhan bagi
sesama di sekitar kita. Tuhan memberkati kita sekalian, amen.
Posting Komentar untuk "Renungan Harian Senin, 30 Juni 2025- Pekan Biasa XIII (Bac. I. Kej. 18:16-33; Bac. Injil. Mat. 8:18-22)"