Hari Raya Hati Yesus Yang
Maha Kudus
(Luk.
15:3-7)
Bapa-Ibu, Saudara-Saudariku yang terkasih,
pada hari ini melalui bacaan Injil, Tuhan Yesus memberikan perumpaan kepada
kita yaitu perumpaan tentang domba yang hilang. Domba yang hilang merupakan
simbol dari seorang pendosa yang jauh dari Tuhan dan diselamatkan oleh Tuhan.
Melalui perumpaan ini, Tuhan Yesus hendak mengungkapkan kepada kita betapa
berartinya pribadi manusia dan betapa bermaknanya satu orang yang tersesat dan
diselamatkan. Tuhan tidak melihat banyaknya jumlah orang yang benar dan yang tidak
ingin membutuhkan keselamatan. Namun Tuhan melihat betapa pentingnya mencari
dan menyelamatkan satu orang yang tersesat.
Pada hari ini Gereka Katolik universal
merayakan Hari Raya Hati Yesus Yang Maha Kudus. Sebuah pertobatan manusia dan
pengampunan dari Tuhan boleh terjadi, karena manusia membuka hati kepada Tuhan,
dan Tuhan menerima serta mengampuni setiap orang yang hilang dan tersesat.
Tuhan Yesus dapat menerima dan mengampuni setiap orang karena Hati Yesus yang
tergerak oleh belas kasihan terhadap manusia. Hati adalah pusat kebaikan dan
kebenaran. Hati tidak dimengerti secara fisik sebagai organ tubuh manusia atau
sebatas perasaan emosional psikologis manusia. Hati adalah pusat kebaikan dan
kebenaran. Oleh karena itu, Hati Yesus yang tertikam dengan tombak dan
mengalirkan darah dan air mengungkapkan kasih, kebaikan, dan belas kasih yang mengalir
dari Hati Yesus kepada semua orang. Dari Hati Yesus, kita semua diampuni dan
memperoleh rahmat keselamatan. Maka hendaknya di dalam hidup kita, kita belajar
dari Tuhan Yesus untuk senantiasa memiliki hati yang berbelarasa dan peduli
kepada setiap orang, bahkan orang yang berdosa sekalipun kita mestinya dengan
hati terbuka mencari dan menyelamatkan dirinya. Orang yang tersesat, lemah dan
berdosa adalah orang yang hidup dengan kita di dalam keluarga, tempat kerja
kita, di lingkungan gereja, dan sebagainya. Keberadaan diri sesama yang lemah
dan berdosa bukan membuat kita menghindari mereka, namun sebaliknya mendorong
kita untuk membuka hati dan berbelarasa dengan mereka. Maka kita berdoa dan
memohon kepada Tuhan agar Tuhan menjadikan hati kita untuk senantiasa seperti
Hati Yesus yang mampu mengampuni, berbelarasa, dan tergerak hati untuk
menyelamatkan setiap orang yang tersesat dan berdosa. Tuhan memberkati kita
sekalian, amen.
Posting Komentar untuk "Renungan Harian-Jumat, 27 Juni 2025"