"Dengan segala kerendahan hati, aku mau melayani Tuhan"
Saudara-saudari terkasih, apapun jabatan, posisi, fungsi dan peran kita entah di dalam gereja maupun masyarakat merupakan sarana bagi kita untuk melayani.
Yesus menegur ibu dari anak-anak Zebedeus karena meminta kepada Yesus agar menempatkan kedua anaknya pada posisi sebelah kiri dan kanan Yesus. Yesus menegaskan kepada mereka dan kepada kita semua bahwa Ia sendiri tidak berhak memberikannya selain ditentukan oleh Bapa."
Yesus berkata, "Siapa yang ingin menjadi besar, hendaklah ia menjadi pelayan. Siapa yang ingin menjadi yang pertama, hendaklah ia menjadi hamba. Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya bagi banyak orang."
Kita kehilangan martabat dan jati diri kita sebagai manusia sejati dan pengikut Kristus jika kita ingin memperoleh dan menduduki sebuah jabatan, posisi, peran atau fungsi tertentu karena sebuah ambisi demi kepentingan pribadi.
Janganlah kita menggunakan jabatan, status, dan peran kita sebagai kesempatan untuk memerintah dengan tangan besi, dan menjalankan kuasa dengan keras dan sewenang-wenang terhadap anggota keluarga kita, umat dan masyarakat, sesama dan kenalan kita.
Sadarlah bahwa ada tanggungjawab besar di balik peran, fungsi, status dan jabatan kita. Semuanya adalah milik Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan. Kita dipercayakan oleh Tuhan untuk menggunakannya sebagai sarana untuk melayani dan berbuat baik. Layanilah Tuhan dengan segala kerendahan hati.
Tuhan tidak jauh dari kita. Ia ditemukan di dalam diri orang yang miskin, lapar, dan menderita. Ia ada di dalam diri suami atau isteri dan anak-anak kita di dalam keluarga, siswa-siswi di sekolah, serta umat dan masyarakat yang kita layani. Tuhan memberkati kita sekalian, amen
Posting Komentar untuk "Renungan Harian – Pekan Biasa XVI; Jumat, 25 Juli 2025; Pesta St. Yakobus Rasul (Bac. I. 2 Kor. 4:7-15; Bac. Injil. Mat. 20:20-28)"