Kata Yesus kepada Marta, "Saudaramu tidak mati"
Saudara-saudari terkasih, dalam kesedihan Marta dan
Maria atas peristiwa kematian Lazarus saudaranya, Yesus berkata kepada Marta, “Akulah
kebangkitan dan hidup. Barang siapa percaya kepada-Ku akan hidup walaupun sudah
mati, dan setiap orang yang hidup serta percaya kepada-Ku, tidak akan mati
selamanya.”
Yesus bertanya kepada Marta, “Percayakah engkau akan
hal ini?” Marta menjawab, “Ya Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak
Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.”
Iman Marta muncul dari penglihatan (fides ex
visibile) dan pendengaran (fides ex auditu). Dari melihat Yesus dan mendengarkan
sabda-Nya, Marta tiba pada iman. Ia menerima Sabda Yesus, membatinkan di dalam
hati, dan dengan tegas tanpa ragu berkata kepada Yesus, “Ya Tuhanku, aku
percaya.”
Dari Yesus, kita pun belajar tentang kasih. Tanda nyata
Kerajaan Allah yang dihadirkan oleh Yesus kepada orang yang hidup dan yang mati
ialah kasih. Karena ketergerakan hati Yesus oleh belas kasihan kepada Marta dan
Maria, Yesus bertindak terhadap Lazarus. Ia membangkitkan Lazarus dari
kematian.
Kita tahu betapa pentingnya iman, namun sering kita
ragu dalam hidup terutama dalam situasi-situasi sulit. Kita bahkan meragukan
dan menyalahkan Tuhan tatkala kita mengalami situasi kegagalan, kejatuhan,
bahkan kehilangan orang-orang kesayangan kita.
Kita pun bangga menyebut dan mengakui diri orang
beriman. Dengan kepercayaan diri, kita tunjukan iman dengan kata-kata indah,
dalam atribut keagamaan (salib, patung, dsb), dalam aktifitas ke gereja pada
hari minggu dan kegiatan-kegiatan rohani lainnya. Hal ini perlu dan penting,
namun ukuran, bobot atau kualitas iman yang sesungguhnya ialah kasih.
Kita akan menjadi orang beriman sejati yang tidak
keliru dalam beriman tatkala kita percaya kepada Kristus dan mengasihi sama seperti
Kristus mengasihi. Mengasihi seperti Kristus mengasihi berarti kita tidak lagi
egois dengan diri, melainkan kita hadir sepenuhnya untuk setia dalam mengasihi.
Marilah kita setia mengasihi pasangan dan anak-anak kita
di rumah, setia mendidik peserta didik kita di sekolah, dan setia melayani umat
yang kita gembalakan baik dalam untung maupun malang, dan dalam suka maupun
duka. Tuhan memberkati kita sekalian, amen.
Posting Komentar untuk "Renungan Harian – Pekan Biasa XVII; Selasa, 29 Juli 2025; Peringatan Wajib Sta Marta, Maria, dan Lazarus (Bac. I. 1 Yoh. 4:7-16; Bac. Injil. Luk. 10:38-42)"