Bacaan I (Hakim-Hakim. 6:11-24a); Bacaan Injil
(Matius. 19:23-30)
"Bagi manusia tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin"
Saudara-saudari terkasih, bangsa Israel tidak
terlantar. Karena kehendak Yahwe, Gideon menjadi pahlawan gagah berani. Allah
bersabda kepada Gideon melalui Malaikat, “Pergilah dengan kekuatan ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Ketahuilah, Akulah yang mengutus engkau.” Gideon mendirikan
mezbah bagi Tuhan, dan menamainya “Tuhan itu Keselamatan.”
Keselamatan Allah dianugerahkan kepada manusia bukan
berdasarkan syarat usia tua, fisik yang kuat, atau kepintaran seseorang. Jika
Allah berkenan menyelamatkan manusia, maka terjadilah, dan tak ada satu pun yang
dapat menghalanginya. Yesus bersabda, “Bagi manusia hal ini tidak mungkin,
tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.”
Mereka yang memiliki kasih setia kepada Allah dan
berani melepaskan segala-galanya berhak menerima anugerah keselamatan hidup
kekal.
Kepada Petrus dan kepada kita, Yesus berkata,
“Setiap orang yang demi nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, bapa
atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat
dan akan memperoleh hidup yang kekal.”
Meninggalkan segalanya mungkin dianggap orang sebagai
sesuatu yang tidak berarti bahkan keliru, namun merupakan langkah tercepat bagi
kita untuk meraih anugerah keselamatan hidup kekal. Yesus bersabda, “Tetapi
banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan
menjadi yang terdahulu.” Tuhan memberkati kita sekalian, amen.
Posting Komentar untuk "Renungan Harian – Pekan Biasa XX; Selasa, 19 Agustus 2025"