Renungan Harian – Pekan Biasa XX; Selasa, 19 Agustus 2025

 


Bacaan I (Hakim-Hakim. 6:11-24a); Bacaan Injil (Matius. 19:23-30)

"Bagi manusia tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin"

Saudara-saudari terkasih, bangsa Israel tidak terlantar. Karena kehendak Yahwe, Gideon menjadi pahlawan gagah berani. Allah bersabda kepada Gideon melalui Malaikat, “Pergilah dengan kekuatan ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Ketahuilah, Akulah yang mengutus engkau.” Gideon mendirikan mezbah bagi Tuhan, dan menamainya “Tuhan itu Keselamatan.”

Keselamatan Allah dianugerahkan kepada manusia bukan berdasarkan syarat usia tua, fisik yang kuat, atau kepintaran seseorang. Jika Allah berkenan menyelamatkan manusia, maka terjadilah, dan tak ada satu pun yang dapat menghalanginya. Yesus bersabda, “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.”

Mereka yang memiliki kasih setia kepada Allah dan berani melepaskan segala-galanya berhak menerima anugerah keselamatan hidup kekal.

Kepada Petrus dan kepada kita, Yesus berkata, “Setiap orang yang demi nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.”

Meninggalkan segalanya mungkin dianggap orang sebagai sesuatu yang tidak berarti bahkan keliru, namun merupakan langkah tercepat bagi kita untuk meraih anugerah keselamatan hidup kekal. Yesus bersabda, “Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.” Tuhan memberkati kita sekalian, amen.

 

Posting Komentar untuk "Renungan Harian – Pekan Biasa XX; Selasa, 19 Agustus 2025"