Bacaan I (Hakim-Hakim. 2:11-19); Bacaan Injil
(Matius. 19:16-22)
"Juallah segala milikmu, kemudian datanglah kemari, dan ikutilah Aku"
Saudara-saudari terkasih, bangsa Israel ingkar
janji. Iman dan kesetiaan bangsa Israel padam. Mereka tidak setia kepada Yahwe
dan kembali menyembah dewa-dewa Baal dan para Ashtoret.
Pengikut Kristus sejati senantiasa mencintai dan
menghayati arti sebuah kasih setia. Setia berarti menaruh kita harapan dan keyakinan
hanya kepada Allah. Kasih berarti mempersembahkan seluruh totalitas keberadaan
diri kita.
Belum cukup bagi kita untuk setia seperti orang kaya
yang menuruti firman Tuhan. Kita harus mampu mengasihi. Dari pengalaman
kesedihan orang kaya yang tidak rela meninggalkan kekayaannya, kita belajar arti
sebuah panggilan untuk melepaskan.
Kita melepaskan segala-galanya bukan pertama-tama
untuk menyenangkan hati Tuhan. Kita melepaskan segalanya untuk memperoleh harta
terbesar dan terindah yang Tuhan sediakan bagi kita yakni hidup yang kekal.
Yesus berkata, “Jika engkau hendak sempurna,
pergilah, juallah segala milikmu, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin,
maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian, datanglah kemari dan
ikutilah Aku.” Tuhan memberkati kita sekalian, amen.
Posting Komentar untuk "Renungan Harian – Pekan Biasa XX; Senin, 18 Agustus 2025"