Renungan Harian – Pekan Biasa XIX; Sabtu, 16 Agustus 2025

 


Bacaan I (Yosua. 24:14-29); Bacaan Injil (Matius. 19:13-15)

“Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku”

Saudara-saudari terkasih, bangsa Israel berjanji untuk setia beribadah kepada Allah dan mendengarkan sabda-Nya. Mereka berkata, “Kepada Tuhan, Allah kita, kami akan beribadah. Dan sabda-Nya akan kami dengar.” Kitab hukum Allah dan batu besar adalah simbol ikatan perjanjian kesetiaan bangsa Israel dengan Allah.

Yosua berkata, “Sesungguhnya batu inilah yang akan menjadi saksi terhadap kita, sebab telah didengarnya segala sabda Tuhan yang diucapkan-Nya kepada kita. Sebab itu, batu ini akan menjadi saksi terhadap kalian supaya kalian jangan menyangkal Allahmu.”

Israel bergumul dengan kesetian kepada Allah, sementara Yesus menghadirkan sosok anak kecil. Ia adalah simbol kerendahan hati, harapan dan kepercayaan. Dari hati yang congkak dan angkuh, kita belajar untuk rendah hati, berharap, dan memasrahkan diri setotal-totalnya kepada Allah seperti anak kecil yang selalu menaruh harapan dan kepercayaan yang total kepada orang tuanya.

Paus Fransikus berkata, “Spes non Confundit yaitu harapan tidak pernah mengecewakan.” Kita percaya bahwa harapan kita kepada Allah tidak akan pernah sia-sia. Jaminan harapan kita ialah kehidupan surgawi.

Rahmat surgawi itu dianugerahkan kepada mereka yang selalu setia menaruh harapannya kepada Allah. Yesus bersabda, “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku. Sebab orang-orang seperti merekalah yang empunya Kerajaan Surga.” Tuhan memberkati kita sekalian, amen.

 

Posting Komentar untuk "Renungan Harian – Pekan Biasa XIX; Sabtu, 16 Agustus 2025"