Renungan Harian – Pekan Biasa XVIII; Selasa, 5 Agustus 2025

 


Bacaan Pertama (Bilangan. 12:1-13); Bacaan Injil (Matius. 14:22-36)

“Mereka yang beriman senantiasa menghidupi kasih, kesetiaan, pengharapan, dan damai”

Saudara-saudari terkasih, Allah menegur Harun dan Miryam karena mereka meragukan Musa sebagai pemimpin. Allah bersabda kepada mereka, “Dengan Musa, Aku berbicara berhadap-hadapan, terus terang, bukan dalam teka-teki. Dan ia telah melihat rupa Tuhan. Bagaimana kalian sampai berani menaruh syak terhadap hamba-Ku Musa?

Yesus pun menegur Petrus karena katakutannya terhadap tiupan angin kencang saat berjalan di atas air menuju Yesus. Karena tenggelam, ia berteriak, “Tuhan, tolong aku.” Yesus mengulurkan tangan dan memegangnya lalu berkata, “Orang yang kurang percaya! Mengapa engkau bimbang?” Setelah Petrus naik ke perahu, semua murid berkata kepada Yesus, “Sungguh, Engkau Anak Allah.”

Kita disadarkan dan dipanggil oleh Allah untuk beriman secara benar dan menghayatinya dalam hidup. Keragu-raguan bertentangan dengan iman. Maka jika kita ragu dengan Tuhan, kita perlu rehat sejanak dan menanyakan diri, “Apakah aku benar-benar sudah beriman?” Pembuktian-pembuktian fisik pun bertentangan dengan iman. Maka jika kita selalu menuntut bukti-bukti kebaikan dan kekuatan Tuhan bagi diri kita, maka kita harus bertanya di dalam diri, “Sudahkan aku setia dalam beriman kepada Allah?”

Iman tidak bisa dipisahkan dari rasa damai, kasih setia, dan pengharapan. Patokan bagi kita dalam merefleksikan kedalaman iman kita kepada Tuhan ialah “apakah aku adalah orang yang setia, berpengharapan, serta hidupku dipenuhi dengan kasih dan damai?” Jika aku tidak setia dan hidup tanpa kasih serta kedamaian, maka imanku kepada Tuhan hampa dan kosong. Hiduplah di dalam iman, kesetiaan, kasih, dan damai. Tuhan memberkati kita sekalian, amen

Posting Komentar untuk "Renungan Harian – Pekan Biasa XVIII; Selasa, 5 Agustus 2025"