KATEKESE: “MARIA DIKANDUNG TANPA NODA DOSA”


 “Kami menyatakan, memaklumkan, dan mendefiniskan bahwa ajaran yang menyatakan bahwa Perawan Maria yang Terberkati, pada saat pertama ia dikandung, karena anugerah dan hak istimewa yang unik dari Allah Yang Mahakuasa, dan demi pahala Yesus Kristus, Penebus umat manusia, telah dijaga kebal dari segala noda dosa asal, adalah ajaran yang diwahyukan oleh Allah dan oleh karena itu, harus diimani secara teguh dan terus-menerus oleh semua orang beriman.” 
(Konstitusi Apostolik Paus Pius IX, Inefabilis Deus)

Kita bersyukur memiliki ibu; sosok yang istimewa. Ia melahirkan, merawat, memberi makan, mengajari banyak hal, dan selalu ada untuk kita dalam suka dan duka. Ia penuh cinta, sabar, dan selalu ingin yang terbaik bagi kita. Sebagaimana ibu adalah anugerah Allah bagi kita, demikian pula Bunda Maria. Pada awal mula, Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, sehingga semua manusia mewarisi dosa asal. Namun, Tuhan memilih Bunda Maria menjadi ibu Yesus yang akan menyelamatkan dunia. Maka, Tuhan menjaga Bunda Maria dari segala noda dosa sejak dikandung ibunya. Inilah yang kita sebut “Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa.”

Ajaran tentang Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa (dalam Bahasa Latin: Immaculata Conceptio) ditetapkan secara resmi sebagai Dogma oleh Paus Pius IX pada tanggal 8 Desember 1854 dalam Konstitusi Apostolik “Ineffabilis Deus.” Dalam dokumen ini tertulis, “Kami menyatakan, memaklumkan, dan mendefiniskan bahwa ajaran yang menyatakan bahwa Perawan Maria yang Terberkati, pada saat pertama ia dikandung, karena anugerah dan hak istimewa yang unik dari Allah Yang Mahakuasa, dan demi pahala Yesus Kristus, Penebus umat manusia, telah dijaga kebal dari segala noda dosa asal, adalah ajaran yang diwahyukan oleh Allah dan oleh karena itu, harus diimani secara teguh dan terus-menerus oleh semua orang beriman.” Pernyataan ini menegaskan kebenaran iman bahwa Maria diselamatkan oleh Yesus Kristus sebelum ia sendiri lahir. Ini adalah bentuk penyelamatan yang paling sempurna.

Dalam Injil (Luk. 1:28), Malaikat Gabriel menyalami Bunda Maria dengan berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Kalimat ini mengungkapkan tindakan Allah yang telah terjadi sampai saat ini dan pengakuan akan rahmat luar biasa pada Bunda Maria. Dalam Kejadian 3:15 dikatakan, “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Gereja melihat ungkapan “Perempuan ini” sebagai Maria, dan “keturunannya” sebagai Yesus. Jika Maria adalah perempuan yang dijanjikkan dalam permusuhan total dengan kejahatan (ular/iblis), maka ia haruslah bebas dari kekuasaan dosa. Melalui keturunan Maria yakni Yesus, dosa dan iblis dikalahkan.

St. Agustinus (abad ke 4/5) ketika membicarakan dosa, ia tidak pernah menyebut Maria. St. Efraim dari Siria (abad 4) menyebut Maria “sepenuhnya tak bernoda, tak bercela, tak tersentuh, tanpa cela, dan tetap murni.” Katekismus Gereja Katolik (KGK. 490) menegaskan, “Untuk menjadi Bunda Penebus, Maria dikaruniai Allah dengan anugerah yang sesuai dengan tugas yang begitu agung itu. Pada saat pewartaan, Malaikat Gabriel menyapa Bunda Maria sebagai “penuh rahmat” (Luk. 1:28).  Jadi, ajaran Maria Dikandung Tanpa Noda merupakan pemahaman mendalam Gereja terhadap Kitab Suci dan tradisi yang terus berkembang dalam bimbingan Roh Kudus melalui Magisterium.

Relevansi Dogma Maria Dikadung Tanpa Noda Dosa bagi Orang Muda dan Katekis Pelajar:

1)   Harapan dan Kemamangan atas Dosa. Tuhan berkuasa penuh untuk menjaga kita dari dosa, bahkan sejak awal kehidupan. Orang Muda dan Katekis Pelajar harus berpengharapan dalam melawan dosa. Tuhan selalu menghendaki kita untuk menjadi baik dan suci, meskipun tidak luput dari salah.

2)   Teladan Kesucian. Bunda Maria menjadi contoh nyata bahwa hidup tanpa dosa itu mungkin, meskipun dengan anugerah Tuhan. Orang Muda dan Katekis Pelajar tidak dikandung tanpa noda seeperti Maria. Namun kita bisa berusaha untuk hidup suci, menjauhi dosa, dan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan.

3)   Kasih Tuhan yang Luar Biasa. Tuhan sangat mengasihi kita sehingga Ia mempersiapkan Bunda Maria dengan cara yang sangat istimewa. Orang Muda dan Katekis Pelajar harus menyadari kasih Tuhan yang tiada batasnya. Ia selalu memberikan yang terbaik kepada kita.

4)   Maria sebagai Penolong. Maria adalah Bunda Yesus yang suci dan tak bernoda. Ia juga menjadi bunda kita di surga. Maka Orang Muda dan Katekis Pelajar harus tekun berdoa kepada Bunda Maria dan meneladaninya dalam ketaatan dan kesucian. Ia selalu siap mendoakan kita kepada Yesus.

5)   Menghargai kehidupan sejak Awal. Orang Muda dan Katekis Pelajar harus bersyukur bahwa kehidupan sangatlah berharga sejak dalam kandungan. Tuhan memiliki rencana indah untuk kita bahkan sebelum kita lahir.

Dogma “Maria Dikandung Tanpa Noda” menyatakan begitu besarnya kasih Allah, harapan akan kemenangan atas dosa, dan keteladanan Bunda Maria. Mari kita berusaha menjadi anak-anak yang baik dan suci dengan meneladani Bunda Maria.

Posting Komentar untuk "KATEKESE: “MARIA DIKANDUNG TANPA NODA DOSA”"