Mentari Pagi dan Sebuah Mimpi


Harapan untuk mengubah nasib keluarga pun muncul di dalam benak Hubert. Ia ingin agar keluarganya bisa hidup sejahtera. Ia ingin membahagiakan ayah dan ibunya. Ia pun ingin meringankan beban kerja ibu. Ia ingin agar adik-adiknya tidak mengalamai kesulitan selamanya dalam hidup. Ia percaya bahwa nasib hidup manusia bukanlah takdir Tuhan, namun merupakan sebuah rahmat. Rahmat itu membutuhkan kerjasama. Hubert meyakini bahwa rahmat itu dialami oleh mereka yang selalu berjuang dengan sabar dan berusaha keras untuk meraih mimpi.

Fajar menyingsing mendandai harapan baru. Seperti biasanya setiap pagi Hubert bergegas ke sekolah. Sekolahnya tidak jauh dari rumah. Perjalanan kaki dari rumah ke sekolah membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Hubert berjalan kaki melintasi jalan umum. Pagi itu, setiap orang terlihat begitu sibuk dengan aktifitasnya masing-masing. Jalan mulai ramai. Petugas keamanan berdiri di jalan mengatur ketertiban lalu lintas kendaraan. Matahari pun memancarkan sinar pagi yang cerah dan indah. Semua orang menyabut mentari pagi dengan samangat dan kegembiraan. Hubert bermimpi ingin menjadi pribadi yang sukses di kemudian hari.

Mimpi adalah energi dan kekuatan yang sangat mempengaruhi jiwa raga. Ia lahir dari hati yang ibah, kasihan, dan peka di tengah penderitaan hidup. Hubert terus melangkahkan kaki ke Sekolah. Langkahnya semakin bermakna. Tapak demi tapak perjalanan Hubert mengungkapkan simbol harapan yang digapai perlahan di depan.

Kekuatan mimpi tak hanya mengubah hati yang sedih. Mimpi itu tertanam kuat di dalam hati sanubari. Selama mengikuti pelajaran di sekolah, mimpi itu seperti suara yang memanggil dari dalam hati. Setiap hari Rabu, Hubert dan teman-teman se-kelasnya menerima 3 tiga pelajaran yakni PKN, Sosiologi, dan Ekonomi. Hubert optimis. Ia tidak hanya mendapat ilmu dari para gurunya. Ia bersyukur karena ilmunya diperkaya oleh pengalaman suka-duka proses kehidupan yang dilaluinya di dalam keluarga. Ia kaya dalam pengetahuan dan pengalaman. 

Dari ilmu pengetahuan, Hubert mengenal cara meraih kesuksesan. Dan dari pengalaman hidupnya, Hubert belajar tentang arti sebuah penderitaan dan perjuangan untuk bangkit dan meraih mimpi. Penderitaan adalah kekuatan. Hubert menemukan bahwa di dalam penderitaan hidup keluarga yang dialaminya, ia memperoleh kekuatan. Ia belajar menjadi pribadi yang sabar dan bertahan dalam penderitaan, bermimpi, dan berjuang untuk meraih masa depan yang gemilang. 

Posting Komentar untuk "Mentari Pagi dan Sebuah Mimpi"